Banyuwangi – Mewabahnya Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah di Jawa Timur saat ini mulai diwaspadai sejumlah kalangan termasuk Banyuwangi. Hal ini karena di Banyuwangi sendiri laporan kasus suspect (dugaan) DBD sudah mulai bermunculan.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2) dr. Andriyani H, MMRS mencetuskan Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di masyarakat. Baik melalui jajaran pemerintahan seperti kecamatan hingga desa maupun puskesmas dan sekolahan. ‘’Kita lakukan Gertak PSN ini biar bersama-sama dan menyeluruh,” ucapnya.
Terkait pemilihan hari Jumat, Andriyani mengungkapkan, hal ini didasarkan pada kebiasaan kegiatan kerja bakti dan bersih-bersih setiap Jumat pagi. Namun Andriyani menjelaskan, banyak kegiatan bersih-bersih di masyarakat selama ini belum masuk kategori PSN. Karena hanya membersihkan sampah tertentu saja. Untuk itu, melalui Gertak PSN ini dia berharap kegiatan ini bisa menjadi media pemberantasan sarang nyamuk yang menyeluruh.
Dia optimistis, jika Gertak PSN ini bisa dilakukan secara kompak dan kontinu, persebaran DBD bisa diputus. Mengingat jangkauan nyamuk dari sarangnya rata-rata di radius 100 meter. ‘’Kalau PSN bersamaan, nyamuknya tidak bisa pindah,” ucapnya.
Selain itu, untuk mematikan keberadaan jentik nyamuk terdeteksi, dia berharap di setiap rumah ada Juru Pemantau Jentik (jumatik) yang memeriksa tempat bersarangnya nyamuk. Sehingga pemberantasan nyamuk dimulai dari masing-masing keluarga atau rumah dan sekolah. Mereka akan berkolaborasi dengan jumantik yang berasal dari puskesmas setiap tiga bulan sekali.
Untuk setiap minggunya, PSN bisa dilakukan dengan melakukan 3M plus, yakni menguras, menutup, mengubur semua tempat yang menjadi perindukan nyamuk. Plus tindakan memberantas Jentik dan menghindari gigitan nyamuk. ‘’Jangan lupa 3M dilakukan secara rutin,” pungkasnya.
sumber : https://radarbanyuwangi.jawapos.com